TTC #3 : Severe Oligo Astheno Teratozoospermia (OAT)

Tes jumlah sperma, atau yang juga dikenal sebagai analisis sperma, bertujuan untuk menganalisis kesehatan dan kelangsungan hidup sperma pria. Biasanya hal ini dilakukan pada saat pasangan menjalani TTC a.k.a promil. Karena produksi sperma yang rendah bisa menyebabkan infertilitas pria. Pada tulisan saya di blog Obgyn Hunting, disana sudah sedikit saya ceritakan kenapa suami melakukan test ini.

Hasil pemeriksaan sperma dikatakan normal jika:

  • Jumlah sperma: 20 juta hingga lebih dari 200 juta per mililiter (mL)
  • Bentuk sperma: lebih dari 50% sperma memiliki bentuk normal
  • Pergerakan sperma: setidaknya 40%–50% sperma bergerak secara normal 1 jam setelah ejakulasi dan skala pergerakan sperma 3 atau 4
  • Tingkat keasaman (pH): 7,2–7,8
  • Volume: 1,5-5 mL
  • Warna sperma: putih hingga abu-abu
  • Waktu mencair: 15–30 menit

Dan menurut manual laboratorium Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk pemeriksaan dan pemrosesan cairan sperma manusia tahun 2010, pria disebut mengalami OAT apabila hasil analisis cairan sperma menunjukkan:

  • Jumlah hitung sperma kurang dari 15 juta sperma per mL.
  • Jumlah sperma yang bergerak lincah (progresif) kurang dari 32 persen
  • Jumlah sperma dengan bentuk normal kurang dari 4 persen.

Sedangkan hasil dari tes sperma suami seperti ini:

Hasil Test Sperma Pertama, 18 Januari 2021

Jadi sepemahaman saya dari hasil googling, Severe Oligo Astheno Teratozoospermia (OAT) ini adalah kondisi dimana sperma yang dihasilkan sedikit dan kualitasnya tidak begitu bagus. Kondisi ini merupakan gabungan dari 3 kondisi sperma:

  • Oligozoospermia: Jumlah sperma sehat sangat rendah dari normal
  • Asthenozoospermia: Sperma yang malas bergerak, motilitas sperma <40%
  • Terartozoospermia: Kerusakan pada kepala maupun ekor sperma sehingga tidak mampu membuahi sel telur

Umumnya disingkat menjadi OAT, sedangkan Severe sendiri memiliki arti Berat/Parah 🙁

Sampai saya menuliskan ini, jujur masih lemes. Inhale.. exhale.. selalu afirmasi diri bahwa banyak kemungkinan yang terjadi, mungkin saja kondisi suami saat melakukan test sedang tidak fit jadinya hasil pun mempengaruhi. Yang penting sekarang jangan berasumsi dulu hanya karena informasi dari google. Konsultasi ke Andrology sekarang menjadi tujuan selanjutnya kami. Yuk bisa yuk!

Cheers !

TDS