TTC #4 : Histerosalpingografi (HSG) Test Experience

Halo.. inget kan pada blog sebelumnya, saya pernah saya diminta dr. Ridwan as Obgyn untuk melakukan pemeriksaan Histerosalpingografi (HSG)?.

Baca juga: TTC #1 : Obgyn Hunting

H+1 dari konsul pertama dengan Obgyn, saya langsung gercep mencari informasi terkait HSG. Dimulai dari apa itu HSG, kenapa saya harus melakukan HSG, prosedurnya, dll.

Sekilas aja, Histerosalpingografi (HSG) adalah suatu prosedur rontgen/X-ray yang dilakukan dokter untuk memeriksa bagian dalam rahim dan tuba falopi. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan pada wanita yang susah hamil atau mengalami masalah fertilitas. Ada banyak faktor yang dapat menghambat kehamilan. Dua di antaranya adalah penyumbatan pada tuba falopi dan kelainan bentuk rahim.

Nah, perlu digaris bawahi nih, kelainan bentuk rahim. Pada konsul yang pertama, dr. Ridwan bilang bentuk rahim saya abnormal. Menurut beliau rahim saya berbentuk “love“, atau bahasa ilmiahnya adalah Bicornuate Uterus. Jadi beliau ingin memastikan apakah hal ini menjadi suatu penyebab saya belum kunjung hamil atau tidak. Karena kelainan bentuk rahim ini biasa menjadi salah satu faktor infertilitas dan memiliki dampak pada kehamilan.

Sumpah takut banget. Takut akan kenyataan ternyata ada apa-apa pada rahim saya, dan takut dengan proses HSG itu sendiri. Saya ingat sekali dr. Ridwan bilang kalau pemeriksaan ini agak tidak nyaman, jadi nya harus dipersiapkan sebaik mungkin.

Setiap hari saya mencari tau testimoni orang-orang yang pernah melakukan HSG, dan rata-rata testimoninya banyak yang bilang HSG itu sakit, nyeri hebat dan bahkan ada yang kasih testimoni sampai pingsan setelah HSG. Sebagai seorang Taurus pastinya langsung overthinking ketika mendengar kata HSG 🙁

Tapi ternyata ngga se-horror itu madam.. Jadi disini saya ingin berbagi pengalaman tentang pemeriksaan HSG, semoga bisa sedikit membantu bagi teman-teman online yang ingin melakukannya 🙂

Konsultasi Dokter

Pertama, pastinya perlu konsul dulu ke dokter kandungan untuk memutuskan apakah kita perlu HSG atau tidak. Dokter akan kasih surat pengantar untuk bagian Laboratorium Radiologi. Saat konsultasi, biasanya dokter juga akan kasih resep obat untuk persiapan HSG. Kalau ngga dikasih, lebih baik minta. Kemarin saya tidak dikasih resep obat oleh Obgyn saya, tapi karena saya overthinking setengah mati setelah baca testimoni orang-orang, saya nekat whatsapp Obgyn saya untuk meresepkan obat tersebut. Untung saja Obgyn saya baik sekali, pakai dapat bonus doa pula hehe.. the best memang dr. Ridwan.

Buat Janji ke Laboratorium Radiologi (Hari Ke-2 Menstruasi)

Saya melakukan pemeriksaan HSG di RSIA Kemang Medical Care (KMC). Kenapa disana ? Karena saya memiliki beberapa pertimbangan, yaitu karena KMC adalah salah satu RS yang dr. Ridwan juga praktek disana, jadi menurut saya akan lebih mudah berbagi informasinya. Lalu yang kedua adalah karena harga pemeriksaan disana tidak terlalu mahal dibandingkan di RS lain (perbandingannya dengan Morula IVF dan Brawijaya Women and Children Hospital).

Pemeriksaan HSG di Laboratorium Radiologi ngga seperti pemeriksaan radiologi lain yang bisa langsung datang dan diperiksa hari itu juga, jadi harus bikin janji dulu. Saran saja, sebaiknya pastikan dokter yang menangani pemeriksaan tersebut perempuan, alasannya adalah untuk kenyamanan kita semuaaaaa hehe..

Saya diminta untuk membuat appointment di hari ke-2 mentruasi. Kenapa hari ke-2 ? agar memastikan kalau saya sedang tidah hamil. Waktu terbaik untuk dilakukannya HSG adalah hari ke 5 hingga 14 siklus menstruasi (tapi kebanyakan dokter merekomendasikan agar HSG dilakukan di hari ke 9-10 pada siklus menstruasi). Dan kemarin saya melakukannya tepat di hari ke-10 siklus menstruasi.

Persiapan yang harus dilakukan sebelum HSG :

  • Puasa intercourse dari hari haid pertama sampe hari-H pemeriksaan HSG. Ini untuk make sure ngga ada proses pembuahan saat pemeriksaaan dilakukan.
  • Cukur (atau wax) Miss V. Intinya biar bersih aja gitu.
  • Bawa pakaian dalam dan pembalut di hari-H, karena biasanya setelah pemeriksaan suka ada sisa darah mentruasi yang keluar.

Aaaaaaa.. semakin deket semakin overthinking poooollll, deg-degannya ada banget. Doa semakin kenceng, sambil saya pasrah apapun dan bagaimanapun nanti berharap yang terbaik. That’s it.

Hari Pemeriksaan HSG (Hari ke-10 Siklus Menstruasi)

29 Januari 2021

Make sure apa saja yang perlu dibawa ke RS sudah masuk ke dalam tas. Ini bawaan saya:

  • Surat pengantar dari dokter
  • Pakaian dalam dan Pembalut (1 aja cukup)
  • Obat Pereda nyeri yang diresepkan dokter
2 Jam sebelum tindakan

Saya diresepkan 1 obat oleh Obgyn saya, yaitu Profenid Supp. Penggunaannya dimasukkan lewat anus 2 jam sebelum pemeriksaan.

Photo by Google (Profenid Supp)
Tindakan HSG

Finally saya masuk ke ruangan pemeriksaan, selain pasien dan petugas ngga boleh masuk karena takut terpapar radiasi. Dari luar seperti ini penampakan ruangan untuk pemeriksaan HSG di RSIA Kemang Medical Care (KMC).

Pas masuk, pertama yang saya lihat saat di ruangan adalah meja periksa (examination bed) yang ukurannya panjang, dan diatasnya ada semacam alat rontgen/X-ray untuk foto. Lalu ada beberapa seperangkat alat-alat yang akan digunakan buat HSG. Saya ngga sempet foto karena suster sudah meminta saya ganti pakaian.

Setelah ganti pakaian, suster minta saya untuk buang air kecil dulu. Kalau tidak, saya diminta untuk langsung naik ke meja pemeriksaan. Flat banget kaku, gada empuk-empuknya dan dinginnnnn karena terbuat dari besi. Muka saya ngga bisa banget bohong kalo saya panik dag dig dug parah, susternya cuma senyum sambil cek-cek semua alat dan agak menenangkan saya sedikit. Ngga lama dokter datang, cuma bisa pasrah sambil berdoa.

  • Pemasangan selang/kateter

Selanjutnya, dokter melakukan tindakan. Pemasangan selang/kateter, kayak semacam kalau lagi pms, pelan-pelan ada muncul rasa sedikit ngga nyaman aja di perut bawah. Pelan dari bawah, jadi bukan seperti yang tiba-tiba sakit di satu titik dan nyeri hebat ya.

Setelah kateter terpasang, dokter bilang bahwa kateter akan dikembungkan dan akan sedikit lebih nyeri. Tarik nafas, dan sama seperti tadi, ada nyeri lagi yang menjalar..ditambah sedikit lebih kembung sekarang. Rasanya seperti ada balon yang digelembungkan di dalam rahim saya. Selama proses pemasangan alat ini, saya hanya fokus nafas dan berdoa pastinya.

Alhamdulillah, so far so good..

  • Pemasukkan Cairan Kontras dan Foto

Setelah kateter terpasang, suster kemudian meminta saya buat “mundurin” badan atau “naik” ke atas agar posisi aku ada di tengah meja, tepat di bawah alat rontgen/X-ray untuk difoto.

Setelah siap, dokter kasih aba-aba akan memasukan cairan kontrasnya. Saat ini, nyerinya bertambah 1/2 level dari setelah pemasangan alat, lagi-lagi dengan rasa menjalar. Tapi, gak ada yang mengejutkan seperti tiba-tiba sakit di suatu titik.

Saya ngga berenti dalam hati baca doa. Di layar keliatan posisi ovarium dari atas, dan cairan kontrasnya pelan-pelan masuk. Tiap cairan kontras ada di posisi tertentu, dokter kasih aba-aba ke suster untuk di-capture fotonya. Sampai akhirnya dokter bilang pemeriksaan sudah selesai dan langsung bilang saat itu juga“Bagus kok Bu, dua-duanya paten!”.

Alhamdulillaaaaahhh.. denger itu rasanya lega banget. Lega karena hasilnya bagus, dan prosesnya bisa dibilang ngga se-horror yang dibayangkan. Saya juga menanyakan kembali terkait bentuk rahim saya, apakah benar bentuk rahim saya agak abnormal (berbentuk “love“) ?. Dan dokter bilang tidak ada yang aneh pada rahim saya, alhamdulillah semua nya bagus dan normal. Setelah itu, dokter kasih aba-aba akan lepas alat, rasanya kaya ada yang ditarik keluar.

Proses tindakan keseluruhan kira-kira berlangsung 30 menit. Setelahnya yang saya rasakan adalah semacam nyeri pms mau menstruasi. Semuanya normal, bisa langsung berdiri dan jalan. Saya diminta buang air kecil lagi oleh suster untuk membersihkan cairan kontras dari ovarium, lalu jangan lupa pakai pembalut karena takut nya ada sisa darah mentruasi yang keluar atau luka karena gesekan kateter.

  • Pengambilan Hasil

Waktu yang dibutuhkan untuk pengambilan hasil sekitar 1 jam, karena dokter mau memasukkan hasil foto yang sudah bersih dari cairan kontras dan membuat report tertulisnya.

Begitulah pengalaman yang bisa saya share tentang pemeriksaan HSG. Terimakasih untuk suami yang sudah dengan sabar menunggu di depan ruang radiologi sambil main game.

Semua pemeriksaan telah kami jalani, berarti setelah ini adalah appointment konsultasi kedua dengan Obgyn lagi. Semoga apa yang telah kami ikhtiarkan membuahkan hasil. Aamiin..

Note : Cari tau soal HSG secukupnya saja, biar ga overthinking. “Too much googling will kill you”. 

Cheers!

TDS

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Threads
Share on WhatsApp
Related posts
Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post comment